Setelah 6 tahun sejak aku pertama kali menggunakan social media (dan nge-blog!) rupanya sudah cukup banyak online provider yang aku pakai. Penyedia-penyedia layanan datang dan pergi silih berganti. Dan kini aku baru saja selesai mengumpulkan serpihan-serpihan tulisan yang berserakan di jagat internet. Akhirnya aku memutuskan untuk memindahkan semuanya ke Blogspot, layanan blog yang masih eksis sampai sekarang.
Friendster
Friendster ini layanan yang pertama aku pakai saat awal-awal mengenal jejaring sosial di Internet sekitar tahun 2006-an. Masih belum mengenal blog. Posting di Friendster hanya sebatas berkirim testimonial saja (seperti guest book). Interaksi sosial di dunia maya masih lebih banyak menggunakan group SMS, dan instant messenger yang cukup populer di masa itu, Yahoo! dan MSN Messenger. Di tahun 2008-an Friendster menyediakan layanan semacam blog, yaitu bulletin board, yang mana di lingkungan aku penggunaannya hanya sebatas berkirim surat kaleng.
Multiply
Multiply merupakan salah satu jejaring sosial favorit aku, karena halaman profil di Multiply bisa di-customize sesuka hati dengan CSS dan HTML. Selain itu, kontennya lebih bervariasi dan tersusun rapi. Ada halaman profil, galeri foto, blog, dan sebagainya. Setiap postingan juga bisa dikomentari. Multiply ini bisa dibilang sebagai sarana blogging aku pertama kali.
Pada tahun 2008 Multiply sempat diblokir di seluruh Indonesia karena sebuah kasus video kontroversial di YouTube. Kala itu aku mencoba Facebook yang memiliki fitur seperti Multiply, yakni bisa memposting beragam konten. Hanya saja, Facebook tidak bisa di-customize dengan CSS. Saat itu kustomisasi halaman profil dengan CSS (dan gambar-gambar GIF dan widget HTML) sangat tren sehingga Facebook tidak banyak penggunanya, setidaknya tidak banyak pengguna yang aku kenal. Karena tidak banyak teman yang menggunakan Facebook, maka aktivitas jejaring sosial aku masih lebih banyak di Friendster.
Blogspot
Tapi blogging di Facebook tidak senyaman Multiply. Maka aku mencoba-coba layanan blogging yang ada, termasuk Blogspot dan WordPress. Tapi Blogspot lebih mudah dipakai. Lantas beralihlah aku ke Blogspot dan blogging (walaupun tidak sering) di Blogspot selama 2 tahun.
WordPress
Setelah lebih mahir dengan dunia per-blog-an, aku mencoba kembali WordPress, dan merasakan bahwa WordPress jauh lebih komplit fiturnya. Hanya saja karena aku menggunakan WordPress.com, blog aku tidak bisa di-customize menggunakan tema sendiri, serta beberapa keterbatasan lainnya. Sejauh ini aku sudah cukup banyak mengutak-atik web menggunakan JavaScript, dan rupanya WordPress.com tidak membolehkan JavaScript. Aku menggunakan WordPress tidak cukup lama, sebelum kembali ke Blogspot karena masalah keterbatasan tadi.
Sekarang
Dan sekarang, aku masih menggunakan Blogspot, namun dengan custom domain. Berhubung nasib Multiply dan Friendster yang sudah tidak ada lagi, dan seluruh kontennya pun hilang, aku pun mempertimbangkan untuk menginstall WordPress di server sendiri. Tapi berhubung Blogspot ini merupakan layanan milik Google yang sudah beroperasi sejak lama, rasanya tidak apalah jika aku tetap memakai Blogspot sebagai sarana blogging untuk beberapa tahun ke depan. 🙂